pertanyaan, apakah meninggal karena bunuh diri dapat dikatakan takdir ajal almarhum? sedangkan allah membenci orang yang bunuh diri
Jawaban : abah sarjam
Ajal artinya waktu. Dikaitkan dengan kematian, ajal artinya waktu
datangnya kematian kepada seseorang. Karenanya, berbicara ajal berarti
berbicara waktu datangnya kematian dan bukan cara datangnya kematian Tersebut.
Ajal merupakan bagian dari takdir mubrom ( taqdir sejak ajali )
yang merupakan rahasia Allah . Adapun cara ajal datang kepada seseorang
merupakan hal lain. Bunuh diri misalnya, boleh saja dianggap takdir
ketika kasusnya sudah menimpa sehingga kita berkata mengenai orang yang
bunuh diri, “Begitulah takdir kematian
menimpa dia”. Yang penting, jangan sampai ketika bunuh diri dianggap
sebagai takdir, kemudian menjadi pembenaran terhadap perilaku bunuh diri
yang kini kian marak.
Mari kita perhatikan dua hadits berikut.
“Rasulullah Saw. bersabda, ‘Barangsiapa membunuh dirinya dengan
sepotong besi, maka dengan besi yang tergenggam di tangannya itulah dia
akan menikam perutnya dalam neraka Jahanam secara terus-terusan dan dia
akan dikekalkan di dalam neraka. Barangsiapa membunuh dirinya dengan
meminum racun maka dia akan merasai racun itu dalam neraka Jahanam
secara terus-terusan dan dia akan dikekalkan di dalam neraka tersebut
untuk selama-lamanya. Begitu juga, barangsiapa membunuh dirinya dengan
terjun dari puncak gunung, maka dia akan terjun ke dalam neraka Jahanam
secara terus-terusan untuk membunuh dirinya dan dia akan dikekalkan
dalam neraka tersebut untuk selama-lamanya.” ( H.R. Muslim )
“Pernah ada seorang yang terluka lalu dia bunuh diri maka Allah
Swt. berfirman, ‘Hamba-Ku mendahului aku dalam hal nyawanya sehingga aku
haramkan baginya surga.’” ( H.R. Bukhari )
Wallahu a’lam ■
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar